Usia Rawa Pening Tinggal Lima Tahun Lagi

Kompas, Nusantara 2010-05-09 / Halaman 3

Usia waduk alami Rawa Pening di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, semakin pendek akibat akumulasi tingginya sedimentasi dan pencemaran air. Tanpa ada upaya terpadu, danau seluas 2.600 hekter itu diperkirakan mengering dan berubah menjadi daratan pada tahun 2015 atau 2020.

Akibatnya, 18.784 hekter sawah irigasi di Kabupaten Grobogan dan demak akan kesulitan air. Selain itu, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jelok dan Timo di Kabupaten Semarang dengan kapasitas 25 megawatt tidak dapat beroperasi. Pengambilan air untuk industri dan PDAM juga tersendat, sementara perikanan rakyat seluas 500 hekter bakal terhenti.

Peneliti Pusat Studi Pengembangan Kawasan Rawa Pening. Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Royke R siahainenia, mengatakan itu di Salatiga, Sabtu (8/5). Prediksi pesimistis terhadap kelangsungan Rawa Pening didasarkan pada hasil citra satelit tahun 2001-2007 yang menunjukan makin menyempitnya waduk itu.

Waduk berupa cekungan alami itu, kata Royke, semakin susut akibat tingginya sedimentasi dan lahan kritis di daerah tangkapan air. Dari sembilan subdaerah aliran sungai yang bermuara ke Rawa Bening dengan luas 25.079 hekter, potensi sedimentasi mencapai 778 ton per bulan.

Kondisi itu diperparah pencemaran air di Rawa Pening yang semakin tinggi. Dari hasil uji coba laboratorium Badan Lingkungan hidup Jawa Tengah tahun 2008 terhadap air disebagian basar Sub-DAS Rawa Pening didapati kandungan oksigen terlarut (DO), kebutuhan oksigen biologi (BOD), dan kebutuhan oksigen kimia (COD) di sejumlah sub-DAS melebihi ambang baku.

“Artinya, kebutuhan oksigen untuk mengolah bahan organik dalam air semakin tinggi. Akibatnya, mahluk hidup di dalam Rawa Pening akan berebut oksigen. Bila terus berlangsung ikan dalam waduk ini juga tidak bisa hidup”, kata Ketua Program Magister Biologi UKSW Salatiga Ferry Karwur.

Tingginya bahan organik juga mendorong pertumbuhan eceng gondok lebih pesat karena zat organik yang dibutuhkan untuk hidup berlimpah. Eceng gondok yang mati akan menjadi sedimentasi sekaligus menambah kadar pencemaran organik air Rawa Pening. Tutupan eceng gondok saat ini diperkirakan sekitar 30 persen, melebihi batas aman 5 persen dari luas genangan.

Menurut Royke, pemerintah Kabupaten dan provinsi masih saling lempar tanggung jawab dalam mengatasi persoalan Rawa Pening. Padahal, pengerukan untuk mengatasi eceng gondok dan membuat rencana tata ruang wilayah Rawa Pening mendesak dilakukan.

Leave a comment