1500 Hektar Lahan DJL Tumpang Tindih

Kendari Ekspres, Kolaka Ekspres 2010-02-22/ Halaman 16

Sedikitnya 1500 hektar lahan masyarakat yang dikelola perkebunan kelapa sawit PT Damai Jaya Lestari (DJL) di kecamatan Tanggetada Kabupaten Kolaka tumpang tindih.  Akibatnya, pihak perusahaan PT DJL belum dapat melakukan  pembayaran bagi hasil dengan masyarakat pemilik lahan yang sah.  Luas lahan kebun sawit yang kini dikelolah PT DJL diatas areal tanah masyarakat mencapai 11 ribu hektar, setelah diverifikasi terdapat 1500 hektar yang kepemilikan  ganda alias tumpang tindih.

“Kami belum dibayarkan kepada pihak yang lahannya masih tumpang tindih,” kata staf perusahaan PT DJL, Putu kepada wartawan, jumat (19/2).  Putu mengaku jika perusahaan sudah siap membayarkan bagi hasil dengan pembagian 40:60, dimana 40 persen bagi pemilik lahan dan 60 persen perusahaan.  “Yang bermasalah kita tangguhkan dulu,” katanya.  salah satu pemilik lahan, H Amiruddin, juga sepakat jika perusahaan menunda dulu pembayaran bagi hasil terhadap pemilik lahan yang tumpang tindih dan membawa kasus ini ke pengadilan.  Kita selesaikan dipengadilan, biar nanti pengadilan yang putuskan siapa pemilik sah sebenarnya,” katanya.

Proses pembayaran bagi hasil terhadap pemilik lahan oleh PT DJL akan segera dilakukan setelah perusahaan resmi melakukan pengapalan perdana CPO Sawit sebanyak 4760 ton,  Rabu (17/2) di pelabuhan Samudera Kolaka, yang dihadiri langsung president komisaris PT Panca Putra Ganda Group selaku pemilik PT DJL, Sutan Raja DL Sitorus dan disaksikan Bupati Kolaka, H. Buhari Matta dan sejumlah pejabat lingkup pemda Kolaka.

Dalam arahannya, Presiden komisaris PT Panca Putra Ganda Group, Sutan Raja DL Sitorus, mengatakan kehadiran perusahaannya di Kolaka merupakan niat luhur untuk berpartisipasi membangun Kolaka disegala bidang.

Menurutnya, niat luhur tersebut merupakan tanggung jawab besar yang harus dilaksanakan sesuai komitmen pihaknya dengan bupati Kolaka untuk menjadikan Kabupaten Kolaka menjadi daerah percontohan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Menurutnya, pembangunan pabrik kelapa sawit di Tanggetada merupakan pabrik kesebelas yang dimiliki PT Panca Putra Ganda Group dan dibangun sesuai kemampuan modal sendiri.  “Belum ada satu sen pun utang PT Panca Putra Ganda Group di Bank,” katanya.

Hal senada dikatakan Bupati Kolaka, H Buhari Matta.  Ia menceritakan ihwal pertemuannya dengan DL Sitorus selaku pemilik perusahaan kelapa sawit dilandasi atas dasar nasionalisme untuk bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran.

Menurutnya, awal mula ketika PT Damai Jaya Lestari baru mau masuk, sempat dilakukan penelitian tanah di lokasi yang kini menjadi kebun kelapa sawit.  Hasilnya setelah diperiksa dilaboratorium merekomendasikan jika tanah di Tanggetada tidak cocok untuk kelapa sawit.

Namun, kata Buhari, oleh DL Sitorus mengatakan jika tidak bisa ditanam kelapa sawit, maka menanam singkong pun boleh asal keinginan bupati dipenuhi.  Kenyataannya, kelapa sawit yang kini sudah menghasilkan minyak bisa tumbuh dilahan yang dulu dianggap tidak cocok.

Menurutnya, harapan pemerintah Kabupaten Kolaka menghadirkan investor di Kolaka dalam rangka mengurangi kemiskinan dan pengangguran.  “Saya belum mampu memberikan pekerjaan pada semua masyarakat, maka satu-satunya harus bersinergi dengan dunia usaha,” katanya.

5 Responses

  1. wajar saja dia tdk punya utang. setiap karyawan ada tenaga ada kerja. tdk ada pensiun. salah sdkt PHK. tdk sesuai uu depnaker. kl sdh tua tdk tahan kerja lagi ya sdh plg sendiri. sy exs tor ganda. di phk 11 mart 2006. dan sy di data sbgi anggota koperasi. tp sampai skrg sy tdk dpt apa2. hanya pormalitas saja spy berdiri kop tsb.

  2. Seblmnya sy adlh salah satu karyawan yg protes dalam hati dgn peraturan &kebijakan perusahaan raja sutan DL sitorus.Tetapi setelah sering ikut apabila digelar rapat dgn raja sutan DL sitorus.sy semakin ngerti sosok seorang pengusaha yg sering dijuluki siraja gambut ini,orgnya sangat tegas bkn artinya kasar, disiplin,pemikir,pelaksana dan pekerja keras.cukup susah mencari sosok manusia seperti ini dijaman sekarang.Sdh barang tentu banyak yg tdk suka dgn beliau apabila tdk bisa mengikuti kharakternya.bahkan kpd anak2 dan keluarga beliau tidak segan2 memberikan sanksi,apabila tidak dapat mengemban tugas yg diberikan.Mengenai kesejahtraan karyawan di beliau,banyak yg selalu menuntut dan membanding2kan dgn Perusahaan lain.Namun tidak berani lebih gentlemen utk memilih keluar dan mencari sesuai yg diinginkannya.Perlu saya sampaikan,salah satu UU 45 menyatakan bahwa orang miskin dipelihara oleh negara,namun nyatanya banyak org miskin yg tdk diperdulikan sama sekali seperti salah satunya gepeng dikota besar.Jadi bagi yg masih aktif bekerja diperusahaan beliau syukurilah atau segeralah pamitan agar pikirannya lebih nyaman.

  3. sebagai salah satu pemilik lahan yang digarap oleh PT. Damai Jaya Lestari, saya sarankan ada baiknya bila perusahaan mempunyai situs tersebdiri dimana bila sewaktu2 pemilik lahan ingin mengetahui kapan pembayaran, besarnya pembayaran, brapa Ha yang dibayar, Lokasi yang dibayar serta lainnya dapat melihat langsung di internet. sehingga lebih transparan serta menghindari pemotongan yang tdk diketahui oleh pihak2 yang tdk berkepentingan.
    demikan Tks

  4. ada yang tau alamat email atau contac person PT. DJL di site Polenga yang bisa kami hubungi ?

    tks

  5. Info sangat menarik, sukses ya mas.. , Adrianne

Leave a comment